Karl Marx. Determinisme Ekonomi

Karl Marx tentang Determinisme Ekonomi
Determinisme Ekonomi
Marx sering terdengar seperti seorang determinis ekonomi; yakni, tampaknya dia menganggap yang paling penting adalah sistem ekonomi dan berargumen bahwa sistem itu menentukan semua sektor masyarakat lainnya—politik, agama, sistem ide, dan seterusnya. Walaupun Marx betul-betul melihat sektor ekonomi sebagai hal yang menonjol, paling tidak di masyarakat kapitalis, namun sebagai seorang dialektis dia tidak menganut pendirian deterministik, karena dialektika itu dicirikan oleh pemikiran bahwa ada umpan balik terus-menerus dan interaksi mutual di antara sektor-sektor masyarakat yang beraneka ragam. Politik, agama, dan seterusnya tidak dapat disusutkan menjadi epifenomena yang ditentukan oleh ekonomi karena mereka mempengaruhi ekonomi sebagaimana mereka dipengaruhi olehnya. Kendati sifat dasar dialektika demikian, Marx tetap ditafsirkan sebagai seorang determinis ekonomi. Meskipun beberapa aspek karya Marx akan mengantarkan kepada kesimpulan tersebut, menerima kesimpulan itu berarti mengabaikan seluruh kepercayaan dialektis teorinya.

Agger (1978) berargumen bahwa determinisme ekonomi mencapai puncak sebagai penafsiran atas teori Marxian selama periode Internasional Komunis Kedua, di antara 1889 dan 1914. Periode historis tersebut sering dilihat sebagai puncak kapitalisme pasar yang mula-mula, dan ledakan keuntungan dan kegagalannya menyebabkan banyak prediksi tentang ajalnya yang sudah dekat. Para Marxis yang percaya pada determinisme ekonomi melihat kemacetan kapitalisme sebagai hal yang tidak dapat dihindarkan. Menurut pandangan mereka, Marxisme mampu menghasilkan teori ilmiah mengenai kemacetan itu (dan juga aspek-aspek lain masyarakat kapitalis) dengan keandalan prediktif yang sama dengan ilmu eksakta dan ilmu alam. Yang diperlukan suatu analisis hanya lah memeriksa struktur-struktur kapitalisme, khususnya struktur-struktur ekonomi. Di dalam struktur-struktur itu sudah tertanam serangkaian proses yang akan menumbangkan kapitalisme secara tidak terhindarkan, karena itu sudah saatnya bagi para determinis ekonomi untuk menemukan cara kerja proses-proses tersebut.

Friedrich Engels, kolaborator dan dermawan Marx, terdepan dalam penafsiran atas teori Marxian, seperti yang dilakukan Karl Kautsky, Eduard Bernstein. Kautsky, misalnya mendiskusikan kemunduran kapitalisme sebagai hal yang Tidak terhindarkan di dalam arti bahwa para penemu meningkatkan teknik dan para kapitalis dalam hasratnya untuk mendapat keuntungan merevolusi seluruh kehidupan, juga tidak terelakan bahwa para pekerja berkeinginan untuk mempersingkat jam-jam kerja dan meraih upah yang lebih tinggi, sehingga mereka mengorganisasikan diri, sehingga mereka bertempur dengan kelas kapitalis dan negaranya, juga tidak terhindarkan bahwa mereka bertujuan menaklukkan kekuatan politis dan menumbangkan kekuatan kapitalis. Sosialisme tidak terelakan karena perjuangan kelas dan kemenangan kaum proletariat tidak terelakan (kautsky, dikutip dalam Agger, 1978:94). Khayalannya di sini ialah para aktor didorong oleh struktur-struktur kapitalisme untuk mengambil serangkaian tindakan.

Khayalan itulah yang mendatangkan kritik besar terhadap determinisme ekonomi yang berorientasi ilmiah—khayalan itu tidak setia kepada arah dialektis teori Marx. Secara spesifik, teori itu tampak merusak dialektika dengan membuat pemikiran dan tindakan individual tidak signifikan. Struktur-struktur ekonomi kapitalisme yang menentukan pemikiran dan tindakan individual adalah unsur yang sangat penting. Penafsiran itu juga menghasilkan pengendalian politis sehingga tidak konsisten dengan pemikiran Marx (Guilhot, 2002). Mengapa para individu harus bertindak jika sistem kapitalis akan ambruk karena kontradiksi-kontradiksi strukturalnya sendiri? Jelaslah, dengan adanya keinginan Marx untuk memadukan teori dengan praktik, perspektif yang menghilangkan tindakan dan bahkan mereduksinya menjadi hal yang tidak penting, tidak akan ada dalam tradisi pemikirannya. 


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Lihat Juga
Determinisme Ekonomi Karl Marx (Youtube Channel. https://youtu.be/pTD5bxbp1EY) Jangan lupa like, komen, share, dan subscribe yah...

Baca Juga
1. Karl Marx. Biografi
2. Pemikiran Karl Marx (1818-1883)
3. Karl Marx (1818-1883)
4. Analisa Masyarakat Kapitalis Periode Modern dan Postmodern
5. Teori Karl Marx sebagai Model Pengembangan Paradigma Terpadu dalam Sosiologi
6. Karl Marx. Das Kapital (1848, Terbit 1861)
7. Karl Marx. Manifesto Komunis (1848, Brussel Belgia)
8. Karl Marx. The German Ideology (1845, Paris Prancis)
9. Karl Marx. Dialektika
10. Karl Marx. Manuskrip Ekonomi dan Filsafat (April 1844, Paris Prancis)
11. Karl Marx. Kerja
12. Karl Marx. Konflik Kelas
13. Karl Marx. Eksploitasi
14. Karl Marx. Pemberhalaan Komoditas
15. Karl Marx. Komunisme   
16. Karl Marx. Konsepsi Materialis atas Sejarah
17. Karl Marx. Struktur-Struktur Masyarakat Kapitalis
18. Karl Marx. Alienasi 
19. Karl Marx. Modal, Kaum Kapitalis, dan Kaum Proletariat
20. Karl Marx. Potensi Manusia
21. Karl Marx. Kebebasan, Kesetaraan, dan Ideologi
22. Karl Marx. Ideologi
23. Karl Marx. Agama
24. Karl Marx. Komoditas
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Karl Marx. Determinisme Ekonomi"