Ludwig Feuerbach (1804-1872)

Filsafat Ludwig Feuerbach
Ludwig Feuerbach
Feuerbach adalah jembatan penting antara Hegel dan Marx (Staples, 2007a). Sebagai seorang Hegelian Muda, Feuerbach bersikap kritis terhadap Hegel, antara lain, penekanannya yang berlebihan pada kesadaran dan roh masyarakat. Karena menganut filsafat materialis, Feuerbach berargumen bahwa yang diperlukan adalah beranjak dari idealisme subjektif Hegel menuju suatu fokus bukan pada ide-ide, tetapi pada realitas material manusia yang nyata.

Di dalam kritiknya kepada Hegel, Feuerbach memusatkan perhatian pada agama. Bagi Feuerbach, Tuhan hanyalah suatu proyeksi manusia atas esensi manusiawinya kepada suatu kekuatan yang tidak berpribadi. Manusia menempatkan Tuhan melampaui manusia sehingga menjadi terasing dari Tuhan dan manusia memproyeksikan serangkaian karakteristik positif kepada Tuhan (yakni dia sempurna, mahakuasa, dan suci), sementara manusia menyusutkan dirinya sendiri sebagai makhluk yang tidak sempurna, tidak berdaya, dan penuh dosa. Feuerbach berargumen bahwa jenis agama tersebut harus diatasi dan bahwa penaklukannya harus dibantu oleh suatu filsafat materialis yaitu manusia (bukan agama) yang menjadi tujuan tertingginya, akhir dari tujuan itu sendiri. Hal yang didewakan oleh filsafat materialis adalah manusia nyata, bukan ide-ide abstrak seperti agama. 


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
 

Download

Baca Juga
Marx, Hegel, dan Feuerbach
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ludwig Feuerbach (1804-1872)"