John Stuart Mill

Biografi John Stuart Mill
John Stuart Mill
John Stuart Mill adalah seorang filsuf, ekonom, serta pembaru sosial dan politik Inggris yang tulisan-tulisannya banyak dibaca dalam abad yang lalu dan sebagian sampai sekarang pun masih sangat aktual.

Mill lahir di London pada tahun 1806 sebagai anak James Mill, juga seorang filsuf dan ekonom nasional yang cukup terkenal. Ayahnya memastikan bahwa anaknya mendapatkan pendidikan yang menyeluruh. Dalam umur hanya tiga tahun John Stuart Mill sudah harus belajar bahasa Yunani. Pada umur 12 tahun ia sudah cukup akrab dengan sastra Yunani dan Latin kuno serta dengan sejarah dan matematika. Dalam umur 13 tahun ia sudah mempelajari tulisan para ekonom nasional seperti Adam Smith dan David Ricardo. Ia ikut serta ke dalam lingkaran utilitaris yang terbentuk sekitar Jeremy Bentham yang bersahabat dengan ayahnya, James, dan yang tulisan-tulisannya disuntingnya. Sejak tahun 1823 Mill bekerja sebagai pegawai di Indian House Company. Selama tahun 1865-1868 ia menjadi anggota dalam Lower House parlemen Inggris. Ia meninggal di Avignon di Prancis pada tahun 1873.

Mengingat pekerjaannya yang begitu intensif, tidaklah mengherankan bahwa pada tahun 1826 ia mengalami keambrukan karena sakit saraf. Namun, krisis mental itu mempunyai efek yang positif. Ia mulai membebaskan diri dari filsafat Jeremy Bentham dan mengembangkan pahamnya sendiri tentang utilitarisme. Paham itu dirumuskannya dalam essay Utilitarianism dari tahun 1864, yang kemudian menjadi bahan sebuah diskusi hebat selama hampir seluruh akhir abad ke-19, terutama di Inggris. Paham khas tentang utilitarisme yang dirumuskan dalam tulisan itu adalah sumbangan Mill yang penting kepada filsafat moral.

Mill adalah seorang penulis yang produktif. Tulisan-tulisannya tentang ekonomi dan kenegaraan dibaca luas. Salah satu tulisan paling gemilang dalam etika politik segala zaman adalah bukunya On Liberty di tahun 1859, yang merupakan pembelaan kebebasan individu terhadap segala usaha penyamarataan masyarakat. Tulisan lainnya yang penting adalah Principles of Political Economy, Considerations on Representative Government, dan Subjection of Women. Mill menjadi tokoh intelektual liberalisme Inggris generasi kedua yang tidak lagi membela paham laissez faire klasik, melainkan memperhatikan tuntutan-tuntutan keadilan sosial.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Suseno, Franz Magnis. 1996. 13 Tokoh Etika; Sejak Zaman Yunani Sampai Abad Ke-19. Kanisius. Jogjakarta


Download

Baca Juga
1. John Stuart Mill. Latar Belakang
2. Utilitarisme John Stuart Mill
3. John Stuart Mill. Beberapa Catatan Kritis
4. John Stuart Mill. Pro dan Kontra Utilitarisme
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "John Stuart Mill"