Gordon Allport

Biografi Gordon Allport
Gordon Allport
Biografi Psikolog
Gordon Willard Allport (1897-1967) adalah seorang psikolog Amerika yang sering disebut sebagai salah satu bapak psikologi kepribadian. Sebagai psikolog, ia dikenal karena menolak psikoanalisis yang dianggap terlalu dalam melihat kepribadian. Tidak hanya itu, ia juga menolak behaviorisme karena sangat dangkal dalam melihat kepribadian. Menurutnya, setiap individu itu unik sehingga seseorang tidak dapat disamakan dengan orang lain dalam hal apa pun.

Pengaruh Allport terhadap ilmu psikologi besar dan abadi. Karyanya banyak dikutip melebihi tokoh-tokoh psikologi terkemuka lainnya. Selain karya, pengaruh Allport juga berasal dari para muridnya. Mereka memiliki kesan yang mendalam selama dibimbing oleh Allport. Sebagian dari mereka kemudian menjadi tokoh penting dalam mengembangkan ilmu psikologi, seperti Jerome S. Bruner, Anthony Greenwald, Stanley Milgram, Leo Postman, Thomas Pettigrew dan M. Brewster Smith. Dengan demikian, sebagai ilmuwan, dedikasi Allport tampak sempurna. Ia tidak hanya mampu menghasilkan karya dan pemikiran besar, tetapi juga mampu melahirkan sejumlah tokoh-tokoh penting dan berpengaruh.

Allport lahir di Montezuma, Indiana, pada 11 November 1897. Ia merupakan putra bungsu dari empat anak pasangan John Edwards dan Nellie Edith (Wise) Allport. Ketika Allport masih berusia 6 tahun, keluarganya menetap di Ohio. Ayahnya adalah seorang dokter yang membangun klinik dan rumah sakit di sebelah rumahnya. Namun, karena fasilitas di sana kurang memadai, kediaman pribadi keluarga Allport kerap dijadikan rumah sakit darurat. Jadi, Allport dan saudara-saudaranya tumbuh besar di sekeliling pasien, perawat, dan peralatan medis ayahnya. Ia dan saudara-saudaranya sering membantu ayah mereka di klinik. Jadi, Allport berkenalan dengan dunia medis sejak masih berusia sangat belia.

Ibu Allport adalah mantan guru sekolah yang tegas dalam mengontrol perkembangan nilai-nilai etis, intelektual, serta religiositas anak-anaknya. Menurut penulis biografinya, Allport dibesarkan dalam agama sekaligus etika kerja Protestan yang mendominasi kehidupan keluarga mereka. Contoh etika Protestan dalam keluarga Allport adalah filosofi ayahnya yang mengatakan bahwa jika seseorang bekerja keras dan hanya mengambil keuntungan finansial minimum untuk kebutuhan keluarganya, maka ia akan mempunyai kekayaan berlimpah untuk kematiannya.

Pendidikan awal Allport ditempuh di sekolah umum di Cleveland, Ohio. Ketika masih kecil, Allport dikenal sebagai anak yang rajin, tetapi pemalu sehingga cukup terisolasi dari teman-teman sebayanya. Di masa remaja, Allport belajar bisnis percetakan secara mandiri tatkala menjabat sebagai editor koran SMA tempatnya bersekolah. Pada tahun 1915, ia lulus dari SMA Glenville. Pada waktu itu, kakaknya yang bernama Floyd Henry Allport sedang mengambil program doktoral bidang psikologi di Harvard University. Allport berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah di universitas tersebut.

Situasi di Harvard disebut-sebut sebagai transisi yang sulit oleh Allport. Sebab, nilai-nilai moral dan iklim mahasiswa di sana jauh berbeda dibanding lingkungan tempat tinggalnya. Namun demikian, pada tahun 1919 ia berhasil memperoleh gelar B.A. di bidang filsafat dan ekonomi. Minatnya terhadap psikologi—terutama psikologi sosial dan kepribadian—justru tumbuh di luar kelas. Untuk mengisi waktu luang, Allport mengikuti klub layanan sosial di Boston. Ia kerap menjadi relawan, mendaftarkan rumah bagi pekerja perang, serta membantu mahasiswa asing.

Setelah lulus dari Harvard, Allport pindah ke Istanbul, Turki, untuk mengajar ekonomi dan filsafat di Robert College. Hanya setahun di Turki, Allport kembali ke Harvard untuk meneruskan pendidikan pascasarjana. Allport meraih gelar master pada tahun 1921 dan Ph.D. setahun kemudian. Guru besar Allport di Harvard adalah Herbert Langfeld dan Hugo Munsterberg. Harvard kemudian memberinya Sheldon Traveling Fellowship ke Jerman dan Inggris. Perjalanan ini disebut oleh Allport sebagai fajar intelektual kedua setelah Turki. Selama di Berlin dan Hamburg (Jerman) serta di Cambridge University (Inggris), ia mempelajari mazhab Gestalt.

Allport kembali ke Harvard sebagai instruktur psikologi mulai tahun 1924 hingga 1926. Ia mulai mengajar kuliah bertema kepribadian yang ditinjau dari aspek psikologi dan sosial. Hal ini adalah kuliah pertama dalam psikologi kepribadian yang pernah diajarkan di Amerika Serikat. Allport lalu menikah dengan Ada Lufkin Gould, seorang psikolog klinis. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang kemudian menjadi dokter anak.

Kuliah kepribadian Allport semakin terkenal seiring berjalannya waktu. Ia diundang mengajar kuliah pengantar psikologi sosial dan kepribadian di Dartmouth College selama empat tahun (1926-1930). Dari tempat itu, Allport kembali ke Harvard dan mengajar di sana hingga akhir karier akademiknya. Pada tahun 1931, ia bertugas di komite fakultas departemen sosiologi di Harvard University. Pada akhir dekade 1940-an, ia pindah mengajar di departemen hubungan sosial. Pada saat itu, ia diangkat menjadi editor Journal of Abnormal and Social Psychology dan direktur komisi pendidikan ilmu pengetahuan PBB. Sebelumnya, pada tahun 1933, ia menjadi anggota American Academy of Arts and Sciences.

Pada tahun 1939 Allport terpilih sebagai presiden American Psychological Association (APA). Tidak hanya itu, pada tahun 1943, ia dipilih menjadi presiden Eastern Psychological Association. Setahun kemudian, ia menjabat presiden Society for the Psychological of Social Issues. Pada tahun 1963, Allport dianugerahi Gold Medal Award dari American Psychological Foundation. Pada tahun berikutnya, ia menerima Distinguished Scientific Contribution Award dari APA. Gordon Allport meninggal pada 9 Oktober 1967 di Cambridge, Massachusetts, akibat kanker paru-paru.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Gordon Allport. Psikologi Kepribadian Individu
2. Gordon Allport. Struktur Individu
3. Gordon Allport. Perkembangan Individu
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Gordon Allport"