Pengertian Akulturasi, Proses, Bentuk, Faktor, Dampak dan Wujudnya

Pengertian Akulturasi
Akulturasi
A. Pengertian Akulturasi
Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin yaitu acculturate yang artinya  tumbuh dan berkembang bersama. Secara umum akulturasi (aculturation, dalam bahasa inggris) merupakan perpaduan dua atau lebih kebudayaan, sehingga muncul budaya baru dengan tidak menghilangkan jati diri budaya masing-masing. Hal ini terjadi bilamana kedua kebudayaan memiliki pengaruh yang kuat, dengannya proses akulturasi membutuhkan kurun waktu yang cukup lama, hingga kemudian budaya baru yang tercipta akan disepakati bersama.

Proses akulturasi timbul saat suatu kelompok dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun akan diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Akulturasi umumnya memang terjadi dalam bidang kebudayaan, namun contohnya dapat ditemui pada bidang lain. Proses akulturasi biasa melebur lewat media seni, aksara atau lewat kontak sosial atau kontak budaya, baik antarindividu atau antar kelompok masyarakat. Berikut beberapa pengertian akulturasi menurut ahli:
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi merupakan 1) percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi: candi-candi yang ada sekarang merupakan bukti adanya -- antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan India; 2) Antarproses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu; 3) Proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme
2) Koentjaraningrat, akulturasi ialah suatu proses sosial yang terjadi jika kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya suatu proses akulturasi yaitu adanya persenyawaan (affinity) yakni penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya
3) Herskovitz (1939), akulturasi dipahami sebagai fenomena yang akan terjadi tatkala kelompok-kelompok individu yang memiliki budaya berbeda terlibat dalam kontak yang terjadi secara langsung, disertai perubahan terus-menerus, sejalan pola-pola budaya asal dari kelompok itu atau dari kedua kelompok itu. Akulturasi dibedakan dari perubahan budaya yang hanya merupakan salah satu aspeknya, dan asimilasi yang pada saat tertentu merupaka suatu fase akulturasi
4) Nardy, akulturasi adalah proses sosial yang timbul jika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur kebudaan asing lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri
5) John W. Berry (2005:698), akulturasi adalah proses perubahan budaya dan psikologis yang terjadi sebagai akibat kontrak antara dua atau lebih kelompok dan anggota masing-masing kelompok
6) Dwi Hayudiarto (2005:37), akulturasi adalah proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan kepribadian kebudayaan hilang
7) Suyono, akulturasi adalah pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa unsur kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu
8) Muhammad Hasyim (2011), akulturasi didefinisikan sebagai sebuah perpaduan dua budaya yang berbeda-beda dalam kehidupan yang harmonis dan damai
9) Soerjono Soekanto (1990), akulturasi merupakan suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing di mana unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun melebur ke dalam kebudayaan asli, dengan tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut
10) Krober, akulturasi meliputi perubahan di dalam kebudayaan yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari kebudayaan lain, yang akhirnya menghasilkan makin banyaknya persamaan pada kebudayaan itu
11) Garbarino, akulturasi adalah proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang, tatap muka kontak antara dua masyarakat
12) Arnold M.Rose, akulturasi merupakan sebuah proses adopsi oleh orang atau kelompok budaya lain dalam kelompok sosial
13) Robert E. Park dan Ernest W. Burgess, akulturasi merupakan fenomena yang terjadi ketika kelompok individu yang memiliki budaya yang berbeda datang ke dalam kontak tangan terus pertama, dengan perubahan berikutnya dalam pola-pola budaya asli dari salah satu atau kedua kelompok
14) Lauer, definisi akulturasi mengacu pada pembentukan pola dari hasil penyatuan dua budaya yang disebabkan kesamaan lebih banyak didominasi budaya tersebut dan interaksi baik dari masyarakat itu sendiri yang kemudian mengarah ke masing-masing budaya dengan tetap mempertahankan keaslian nilainya
15) Harsoyo, akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya
16) Murdock, akulturasi didefinisikan sebagai sebuah modifikasi secara adaptif dari bermacam-macam elemen maupun unsur dari budaya yang diakibatkan dari sebuah proses interaksi antarkelompok yang membawa kebudayaan dengan tingkat persamaan unsur yang besar
17) Gillin & Gillin, akulturasi diartikan sebagai proses di mana masyarakat-masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya mengalami perubahan oleh kontak yang sama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat dari kedua kebudayaan itu
18) Bee, akulturasi merupakan sebuah perubahan budaya dari dua sistem budaya yang saling berinteraksi. Akulturasi terjadi dengan ciri proses perubahan yang diiringi dengan difusi, inovasi maupun invensi yang mencerminkan sebuah konsep dengan lebih menunjukkan sisi kondisi kehidupan sosial budaya dari kelompok masyarakat tersebut
19) Ta Chee Beng, akulturasi adalah jenis perubahan budaya dari satu kelompok etnis atau populasi tertentu dari kelompok etnis (A) dalam hubungannya dengan kelompok lain (B) sedemikian rupa sehingga budaya tertentu fitur dari A menjadi serupa atau berupa kemiripan kepada mereka dari B

B. Proses Akulturasi
1) Kontak sosial pada semua lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antarindividu dalam dua masyarakat
2) Kontak budaya dalam situasi bersahabat atau situasi bermusuhan
3) Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa, teknologi, kemasyarakatan, agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan
4) Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit
5) Kontak budaya baik antara sistem budaya, sistem sosial, maupun unsur budaya fisik

C. Bentuk-Bentuk Akulturasi
1) Substitusi, adalah proses penggantian unsur budaya yang lama diganti dengan unsur budaya yang baru dengan memberikan nilai tambah bagi penggunanya
2) Sinkretisme, adalah proses terbentuknya suatu sistem baru yang dikarenakan adanya perpaduan unsur budaya lama dengan unsur budaya baru
3) Addition (Penambahan), adalah proses mengkombinasikan antara dua atau lebih unsur budaya sehingga memberikan nilai tambah pada unsur tersebut
4) Deculturation (Penggantian), adalah proses penggantian unsur budaya lama yang digantikan dengan unsur budaya yang baru
5) Originasi, adalah proses masuknya budya baru yang memberikan perubahan besar dan masif dalam suatu ruang lingkup masyarakat di wilayah tertentu
6) Rejection (Penolakan), adalah proses penolakan terhadap budaya yang baru karena dirasa memberi dampak negatif pada masyarakat, bisa karena tidak siap atau tidak setuju dengan budaya tersebut

D. Faktor-Faktor Akulturasi
1) Faktor Internal, adalah faktor-faktor penyebab akulturasi yang sumbernya berasal dari dalam masyarakat itu sendiri
a) Adanya penemuan baru di berbagai bidang yang memberi pengaruh
b) Jumlah penduduk yang semakin bertambah dari tahun ke tahun
c) Adanya inovasi atau perubahan penemuan yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat
d) Terjadi konflik sosial di masyarakat
e) Terjadinya revolusi sosial di kalangan masyarakat, baik dalam lingkup besar maupun kecil

2) Faktor Eksternal, adalah faktor-faktor penyebab akulturasi yang sumbernya berasal dari luar masyarakat.
a) Terjadinya perubahan alam seperti iklim, cuaca, dan fenomena alam lainnya
b) Terjadinya peperangan atau konflik dan sengketa internasional antara 2 (dua) negara atau lebih
c) Adanya pengaruh budaya asing melalui proses penyebaran budaya atau difusi

E. Dampak Akulturasi
Saebani (2012:191) menyatakan, dampak akulturasi yakni:
1) Terjadinya perubahan cara pandang tentang kehidupan bermasyarakat dari yang lama ke hal yang baru
2) Terjadinya perubahan pergaulan dan makin terbukanya hal yang dianggap tabu
3) Terbukanya suatu wawasan masyarakat mengarah pada pengetahuan yang luas
4) Perubahan mentalitas, rasa malu dan kepiawaian masyarakat

Masalah yang Timbul dalam Akulturasi
1) Masalah mengenai metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat
2) Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan asing apa yang mudah diterima, dan unsur-unsur kebudayaan asing apa yang sukar diterima oleh masyarakat penerima
3) Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti atau diubah, dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing
4) Masalah mengenai individu-individu apa yang suka dan cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing
5) Masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial yang timbul sebagai akibat akulturasi

F. Wujud Akulturasi
1) Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansakerta yang dapat kita temui sampai sekarang di mana bahasa Sansekerta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu tertulis) peninggalan kerajaan Hindu-Budha pada abad 5-7 M, contohnya prasasti Yupa dan Kutai, prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta digantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7-13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.

2) Religi/ Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai menganut/ mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkretisme. Sinkretisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeada dengan agama Hindu-Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara terseut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.

3) Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun-temurun. Pemerintahan raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun- temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana. Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta. Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan di seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

4) Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender Tahun Saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan Tahun Saka dengan Tahun Masehi adalah 78 tahun. Sebagai contoh misalnya Tahun Saka 654, maka Tahun Masehinya 654 + 78 = 732 M.

5) Peralatan Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoretis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.

6) Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi, gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.


Dari Berbagai Sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga 
1. Publik dan pendapat publik
2. Massa
3. Crowding (kerumunan massa)
4. Perilaku kerumunan
5. Perilaku kolektif
6. Tipe-tipe kelompok sosial
 
7. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
8. Membership gorup dan reference group
 
9. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur
10. Kelompok-kelompok kecil (small group)
11. Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
12. Kelompok okupasional dan volunter
13. In-group dan out-group
14. Etnosentrisme
15. Dinamika kelompok sosial
16. Dinamika hubungan antarkelompok
17. Manusia sebagai kelompok
18. Manusia dan kehidupan kelompok

19. Kelompok Formal (Formal Group) dan Kelompok Informal (Informal Group) 
20. Kelompok Sosial dengan Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis
21. Pengertian Kolektif, Kesadaran Kolektif, Kolektivisme dan Istilah Kolektif lainnya
22. Pengertian Kategori Sosial dan Golongan Sosial 
23. Pengertian Perilaku, Bentuk, Faktor, Proses dan Pola
24. Pengertian Pembagian Kerja, Fungsi dan Sejarahnya
25. Pengertian Adat Istiadat, Kriteria, Macam, dan Bentuknya 
26. Pengertian Partikular dan Sikap Partikularisme
27. Pengertian Eksklusivisme Sosial 
28. Pengertian Pluralisme, Sejarah, Tokoh, Macam, Dampak dan Manfaatnya
29. Pengertian Paternalisme dan Jenisnya 
30. Dominasi 
31. Pengertian Asimilasi, Syarat, Ciri, Faktor, dan Jenisnya
32. Pengertian Genosida, Bentuk dan Contohnya
33. Pengertian Agresif dan Perilaku Agresif

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) 
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Akulturasi, Proses, Bentuk, Faktor, Dampak dan Wujudnya"