Pengertian Amalgamasi, Latar Belakang, Dampak, dan Contohnya

Pengertian Amalgamasi
A. Pengertian Amalgamasi

Amalgamasi merupakan percampuran antara dua hal atau dua aspek sosial budaya yang berbeda yang melahirkan hal atau budaya baru. Konsep amalgamasi digunakan sosiologi untuk menggambarkan proses peleburan kelompok budaya sehingga muncul suatu hal yang baru, atau untuk mendeskripsikan suatu pernikahan campuran antara dua etnis atau suku, ras, ataupun agama yang berbeda.

Amalgamasi adalah istilah kuno yang mana saat ini sebagian besar dipakai untuk menggambarkan perkawinan dari etnik yang berbeda atau ras yang berbeda. Istilah ini digunakan dalam abad kedua puluh. Di Amerika Serikat, sebagian diganti setelah 1863 dengan istilah perkawinan antara suku atau bangsa. Di mana istilah perkawinan antara suku atau bangsa yang dimaksud adalah antarpembiakan khusus untuk ras kulit putih dan non-putih, terutama Afrika-Amerika.

Pengertian Amalgamasi Menurut Para Ahli
1) Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, amalgamasi merupakan syarat interaksi sosial yang bisa menjadi sebagai solusi untuk meredam pertentangan serta perselisihan yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat.
2) Partanto dan M. Dahlan, pengertian amalgamasi secara sederhananya bagi mereka adalah proses pencampuran.

B. Latar Belakang Lahirnya Amalgamasi
Istilah amalgamasi dilihat dari latar belakang sejarahnya bermula sekitar tahun 1967 an, karena pembedaan dua kubu ras yakni kulit hitam dan putih. Terjadinya pengkotak-kotakkan dan bahkan ironisnya keluar peraturan undang-undang perihal larangan perkawinan antarras di Amerika Serikat dan negara bagiannya. Di Inggris istilah amalgamasi ini digunakan sekitar abad ke-20. Lain halnya dengan saat ini larangan tersebut jarang terjadi seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan persamaan umat manusia. Fenomena amalgamasi  khususnya di dalam ranah perkawinan sering terjadi halnya di Indonesia. Demikian, istilah amalgamasi ini lahir karena adanya ragam perbedaan dalam masyarakat terutama perbedaan warna kulit, derajat, dan lain sebagainya.

C. Dampak Terjadinya Amalgamasi
1) Dampak Positif
a. Lahirnya inovasi budaya, munculnya inovasi budaya ini lahir lewat amalgamasi pernikahan campuran antarras atau etnik yang melahirkan keturunan atau generasi dan budaya baru sebab adanya percampuran ras dan budaya yang berbeda jadi satu.
b. Penekan konflik, contoh konflik sosial yang rentan muncul dalam kehidupan masyarakat ini bisa ditekan lewat amalgamasi. Oleh karena itu, amalgamasi sebagai upaya menekan beragam konflik yang muncul di suatu lingkungan masyarakat melalui percampuran atau pembauran dua budaya yang berbeda itu.
c. Bertukar kehidupan, setiap etnis tentu mempunyai kehidupan yang berbeda antar satu dengan yang lainnya, baik dalam segi kehidupan, kepercayaan, adat istiadat, dan lain sebagainya yang menciptakan pengalaman berbeda juga. Adanya pernikahan campuran tentu menghasilkan semacam penggabungan atau pertukaran.

2) Dampak Negatif
a. Dominasi salah satu budaya, dominasi salah satu budaya dalam amalgamasi ini tentunya akan mengarah pada kemunculan konflik yang disebabkan karena dominasi tersebut. Misal mendoktrin dengan kebudayaan aslinya karena muncul nurani menjaga keaslian budayanya.
b. Persebaran penduduk tidak sebanding, adanya sesuatu yang ingin diteruskan oleh pelaku dalam proses amalgamasi, yakni pelaku terdahulu akan mengusahakan kerabat di sekitarnya untuk melakukan percampuran pernikahan persis seperti yang ia lakukan dengan sesama etnis pasangannya. Inilah yang menyebabkan persebaran penduduk antar daerah yang tidak sebanding.
c. Memudarnya budaya asli, dalam pernikahan campuran, pasti akan terpengaruh dengan budaya pasangannya. Hal ini akan menyebabkan secara bertahap memudarkan ciri budaya aslinya dari salah satu pasangannya.

D. Contoh Amalgamasi
Contoh amalgamasi yang sederhana adalah fenomena pernikahan campuran, baik secara etnis atau ras, dan kepercayaan. Misalnya pernikahan etnis Jawa dengan Sunda, di mana pernikahan antardua etnis yang berbeda ini akan melahirkan sesuatu yang baru, karena memiliki ciri khas masing-masing dalam kebudayaannya. Selain itu, pernikahan campuran beda agama atau kepercayaan juga memiliki cara-cara ritual yang berbeda satu dengan yang lainnya, meskipun masih jarang terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan akan melahirkan sesuatu yang baru pula dalam kehidupan sosial.


Dari berbagai sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga 
1. Kekerabatan (kinship)
2. Kebudayaan dan masyarakat
 
3. Etnosentrisme
4. Enkulturasi
 
5. Globalisasi, partikularisasi, dan pengalaman kolonialisme
6. Multikulturalisme dan problem minoritas di Indonesia
7. Multikulturalisme dan Isu SARA

8. Persamaan
9. Hak asasi manusia
10. Demokrasi

11. Hak-hak Kaum Minoritas dalam Masyarakat Multikultural
12. Definisi Struktur Sosial
13. Fungsi Struktur Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
14. Ciri-ciri Struktur Sosial
15. Pengertian Masyrakat Majemuk, Ciri, Faktor Penyebab, Jenis, Konfigurasi dan strukturnya 
16. Tradisi
17. Unsur-unsur kebudayaan
 
18. Tabu
19. Stereotip
20. Ras atau etnik

21. Daerah budaya (culture area)
22. Pengertian Ras, Faktor, Klasifikasi, dan Jenisnya 
23. Pengertian Kelompok Etnis atau Suku Bangsa, Identitas, Perubahan, Contoh dan Jenisnya
24. Pengertian Klan, Ciri, dan Bentuknya
25. Pengertian Prestise dan Implikasinya dalam Kehidupan Sosial
26. Pengertian Kasta, Warna, dan Sistem Kasta di Bali 

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial 
8. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP)
9. Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Amalgamasi, Latar Belakang, Dampak, dan Contohnya"