Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)

Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat

B. Partisipasi Masyarakat Lokal atau Warga Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat, atau Perbaikan Kehidupan Sosial atau Publik
Partisipasi Komunitas dalam Pemberdayaan
Menurut Didien Rostika (Irsyadi, 2008), seseorang bisa berpartisipasi apabila menemukan dirinya dengan kelompok lain melalui proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kepatuhan, dan tanggung jawab bersama.

Eugen Ericson menyatakan bahwa partisipasi terdiri dari dua sisi yaitu sisi internal dan sisi eksternal. Partisipasi secara internal berarti adanya rasa memiliki terhadap komunitas. Secara eksternal terkait dengan bagaimana individu melibatkan diri dengan komunitas luar. Kesimpulannya bahwa partisipasi merupakan manifestasi tanggung jawab sosial dari individu terhadap komunitasnya sendiri maupun dengan komunitas luar (Muslim, 2007).

Maksud pengembangan partisipasi komunitas dalam proses pembangunan menurut Juliantara (Khalid, 2008), yaitu.
a. Partisipasi akan memungkinkan masyarakat secara mandiri (otonom) mengorganisasi diri dan dengan demikian akan memudahkan rakyat/masyarakat menghadapi situasi-situasi sulit serta mampu menolak berbagai kecenderungan pembangunan yang merugikan
b. Partisipasi tidak saja menjadi cermin kongkrit peluang ekspresi aspirasi dan jalan untuk memperjuangkannya tetapi yang lebih penting lagi bahwa partisipasi menjadi semacam garansi bagi tidak diabaikannya kepentingan rakyat
c. Persoalan-persoalan dalam dinamika pembangunan akan dapat diatasi dengan adanya partisipasi masyarakat.
d. Keterlibatan masyarakat dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan ada sikap yang terbuka dari penyelenggara pemerintahan tentu saja akan menjadi basis bagi suatu kepercayaan sosial politik yang dengan demikian akan meningkatkan suatu proses penyelenggaraan pemerintahan yang demokrasi.

Ericson (Yuliyanti, 2012), bentuk partisipasi komunitas dalam pembangunan terdiri dari tiga tahap, yaitu...
a. Partisipasi pada tahap perencanaan (idea planning stage), masyarakat ikut berpartisipasi atau berperan dalam hal memberikan usulan, saran, dan kritik dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan.
b. Partisipasi pada tahap pelaksanaan (implementation stage), masyarakat terlibat dalam pelaksanaan proyek.
c. Partisipasi pada tahap pemanfaatan (utilitazion stage), keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan sebuah proyek yang telah selesai dikerjakan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Menurut Holil Soelaiman, ada beberapa faktor atau unsur yang memengaruhi partisipasi masyarakat, antara lain sebagai berikut (Soelaiman, 1980).
1) Kepercayaan diri suatu masyarakat
2) Solidaritas dan integritas sosial masyarakat
3) Tanggung jawab sosial dan komitmen masyarakat
4) Musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan
5) Organisasi dengan keputusan yang rasional dan demi efisiensi usaha
6) Prakarsa perseorangan atau musyawarah yang diterima dan diakui sebagai milik masyarakat
7) Kepekaan dan tanggapan masyarakat terhadap masalah, kebutuhan, dan kepentingan umum masyarakat
8) Kemauan dan kemampuan mengubah serta memperbaiki keadaan dan membangun atas kekuatan sendiri
9) Kepentingan umum murni, setidak-tidaknya umum dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan dan tidak ditunggangi oleh kepentingan lain

Selain beberapa faktor tersebut, kesediaan partisipasi masyarakat dalam suatu program juga dapat berasal dari unsur luar/lingkungan seperti berikut.
1) Komunikasi yang terus-menerus antarwarga masyarakat, antara warga masyarakat dengan pimpinan, serta antara sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya.
2) Kesempatan untuk berpartisipasi
3) Iklim sosial, ekonomi, politik, dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga, pergaulan, permainan, sekolah, maupun masyarakat dan bangsa yang menguntungkan serta mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat
4) Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi.

Bentuk dan Jenis Partisipasi Masyarakat
Beberapa bentuk partisipasi masyarakat terhadap pemberdayaan komunitas masyarakat adalah sebagai berikut (Hamijoyo, 2007).
1) Partisipasi uang
2) Partisipasi harta benda
3) Partisipasi tenaga
4) Partisipasi sosial
5) Partisipasi pemikiran
6) Partisipasi keterampilan
7) Partisipasi representatif
8) Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan

C. Aktivitas Pemberdayaan Komunitas
Kearifan Lokal sebagai Tameng Arus Negatif Globalisasi
Beberapa hal yang dapat terjadi ketika globalisasi dan modernisasi mengikis kearifan lokal adalah:
a. Pergeseran pengertian manusia
b. Kebebasan yang terkekang
c. Objektivitas manusia
d. Mentalitas teknologi
e. Krisis teknologi
f. Pergeseran dan peniadaan nilai etika dan moral

Strategi Pemberdayaan Komunitas Berlandaskan Kearifan Lokal
Menurut Sunyoto Usman (Usman (2004) dalam Cholisin (2011)) adalah sebagai berikut.
a. Menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi komunitas masyarakat berkembang (enabling).
b. Dalam rangka memperkuat potensi atau daya yang dimiliki komunitas masyarakat (empowering), maka upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberi pendidikan, kesehatan, dan kesempatan dalam memperoleh sumber kemajuan ekonomi (modal, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan pasar)
c. Memberdayakan bisa berarti melindungi (protection)

Menurut Edi Suharto (Suharto, 2004) meliputi lima strategi yang biasanya disebut 5 P, yaitu.
a. Pemungkinan, bertujuan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal.
b. Penguatan, bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
c. Perlindungan, bertujuan untuk melindungi masyarakat terutama kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang (tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.
d. Penyokongan, bertujuan memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas kehidupannya.
e. Pemeliharaan, bertujuan memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat

Memaksimalkan Potensi Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas
Beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan untuk tetap melestarikan kearifan lokal sekaligus mengintegrasikannya dengan kemajuan zaman adalah sebagai berikut.
a. Menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal, menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal yang masih asli pada suku-suku pedalaman, seperti suku Baduy, suku Samin, suku Anak Dalam, suku Dayak, dan sebagainya
b. Menjaga eksistensi budaya lokal, dengan cara memperluas fungsi dari kearifan lokal tersebut agar bisa memenuhi fungsi-fungsi di luar urusan tradisional tanpa menghilangkan fungsi aslinya
c. Dalam sektor pertanian, dijadikan sebagai karakter masyarakat setempat dalam bertani
d. Dalam penanggulangan kemiskinan, berbagai kearifan lokal, seperti kerja keras, gotong royong, dan penghormatan terhadap orang lain dapat diintegrasikan dengan berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah maupun dunia internasional
e. Dalam sektor ekonomi, dapat mendorong terbentuknya ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat
f. Dalam pedoman hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya:
1) Dalam segi kemanusiaan, rehumanisasi harus dilakukan
2) Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah memiliki kemampuan memilih yang baik
3) Mengusahakan revitalisasi kebudayaan

Pentingnya Kelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup manusia dibagi atas internal dan eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan keadaan yang dinamis dan seimbang, disebut homeostatis. Adapun lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di luar tubuh manusia yang terdiri atas tiga komponen sebagai berikut (Chandra, 2007)
1) Lingkungan fisik, segala sesuatu di sekitar kita yang berbentuk benda mati, misalnya air, udara, tanah, cuaca, rumah, panas, sinar, dan radiasi
2) Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekitar kita yang bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuhan dan hewan
3) Lingkungan sosial berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik

Dampak negatif yang ditimbulkan akibat pembangunan terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut.
1) Lingkungan alam, menurut UU No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
2) Lingkungan sosial, dampak negatif terhadap lingkungan sosial misalnya, meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan.

Demikian untuk memperkecil dampak negatif dari pembangunan yang mengancam lingkungan hidup di dunia, konsep pembangunan berkelanjutan hadir sebagai jawaban. Berikut beberapa definisi pembangunan berkelanjutan. Klik di Sini.

Menurut William Ascher dan Robert Healy, prasyarat bagi usaha pembangunan melalui strategi pembangunan berkelanjutan adalah konservasi sumber daya hidup yang meliputi hal-hal sebagai berikut (Ascher dan Healy, 1990) :
1) Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem penopang hidup
2) Mengawetkan dan melindungi aneka ragam genetika, dan
3) Pemanfaatan yang berkelanjutan dari berbagai spesies dan ekosistem

Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut.
1) Menjamin pemerataan dan keadilan
2) Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan
3) Menggunakan pendekatan integratif sehingga terjadi keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan untuk masa kini dan mendatang
4) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan
5) Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6) Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan


Ket. klik warna biru untuk link

Berikutnya. Permasalahan Lingkungan Hidup

Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta


Download

Lihat Juga

1. Materi Sosiologi tentang Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas bag. 1 Kelas XII IPS [With Voice] Youtube Channel. https://youtu.be/IFsaGCoO5Fk 

2. Materi Sosiologi tentang Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas bag. 2 Kelas XII IPS [With Voice] Youtube Channel. https://youtu.be/VIpyoi7o-PM

3. Video Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Revisi) (Youtube Channel. https://youtu.be/CjG4wMye7z8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
4. Video Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Youtube Chanel. https://youtu.be/xk0-bS8ATCs ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah.. 
5. [Video] Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/4zIsrl1ysic )

Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
5. Soal Uji Kompetensi Pilihan Ganda
6. Soal Uji Kompetensi Uraian
7. Soal Uji Kompetensi Pilihan Ganda Evaluasi Semester

Perangkat Pembelajaran
1. Perangkat Pembelajaran Buku Kerja I Kelas XII Semester Genap
2. Perangkat Pembelajaran Buku Kerja II Kelas XII Semester Genap
3. Alokasi Waktu Sosiologi Kelas XII Semester Genap
4. Program Tahunan Sosiologi Kelas XII Semester Genap
5. Program Semester Sosiologi Kelas XII Semester Genap
6. Silabus Sosiologi Kelas XII Semester Genap
7. Rekapitulasi Metode Pembelajaran Sosiologi Kelas XII Semester Genap
8. Penentuan KKM-KBM Sosiologi Kelas XII Semester Genap
9. Jurnal Guru Sosiologi Kelas XII Semester Genap
10. RPP-1 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Format Lama)
11. RPP-01 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
12. RPP-02 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
13. RPP-03 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
14. RPP-04 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
15. RPP-05 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
16. RPP-06 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
17. RPP-07 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
18. RPP-08 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
19. RPP-09 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
20. RPP-10 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
21. RPP-11 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
22. RPP-12 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
23. RPP-13 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
24. RPP-14 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
25. RPP-15 Sosiologi Kelas XII Semester Genap (Satu Lembar)
 

Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Power Point Bag. 4
5. PowerPoint PR Sosiologi 12 Ed. 2019
6. Video Penunjang
7. Materi Pengayaan Sosiologi. Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas

Kamus 
1. Kamus Sosiologi 
2. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)"